Indoinside.com – Istilah barang BS merupakan salah satu yang sering kita dengar dalam dunia jual beli elektronik, seperti kulkas, TV, mesin cuci, AC, hingga oven.
BS merupakan bentuk singkatan yang biasanya merujuk pada barang sortiran, artinya barang tersebut memiliki kualitas yang lebih rendah daripada seharusnya.
Meski begitu, masih banyak orang yang ingin membeli barang BS karena alasan harga yang jauh lebih mudah. Tentu saja ada harga ada rupa, terkadang barang BS punya kekurangan pada bagian casing, tutup, pelindung, wadah, atau bahkan mesin.
Kekurangan pada barang BS dari fisiknya terkadang tidak berpengaruh pada kinerja/fungsinya. Namun kekurangan pada mesin atau perangkat elektronik di dalamnya bisa saja menurunkan performa atau fungsinya.
Semakin minor (sedikit) kekurangan, harga barang BS makin tinggi. Sebaliknya, semakin banyak minus, maka semakin murah harganya.
Untuk memahami lebih dalam tentang apa itu barang BS, mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Barang BS adalah singkatan dari barang sortir atau barang sortiran. Barang BS merupakan barang yang tidak lolos seleksi kualitas karena memiliki cacat fisik atau kekurangan tertentu.
Barang ini tetap dijual dengan harga lebih murah dibandingkan barang yang lolos sortir. Meskipun kualitasnya kurang baik, barang BS masih bisa digunakan, tergantung tingkat kerusakannya.
Terlebih lagi, barang BS memiliki rentang harga yang jauh lebih murah ketimbang barang kualitas sempurna. Hal inilah yang mendorong orang-orang membeli barang BS.
Mereka bisa mendapatkan barang dengan harga yang jauh lebih murah hanya karena kekurangan minor dan masih berfungsi normal.
Meski barang BS sering dikaitkan dengan peralatan elektronik rumah tangga, namun sebenarnya barang BS mencakup produk apa saja. Mulai dari pakaian, perabot rumah, benda-benda, bahkan sampai produk makanan.
Barang Sortiran (BS) adalah produk yang tidak lolos seleksi kualitas karena cacat fisik atau kekurangan tertentu, namun tetap bisa digunakan dan dijual lebih murah. Barang ini mencakup elektronik, peralatan rumah tangga, pakaian, hingga makanan, sehingga bisa menjadi alternatif bagi konsumen yang ingin berhemat.
Meski lebih terjangkau, barang BS memiliki risiko seperti kualitas kurang baik, daya tahan lebih rendah, dan garansi terbatas. Oleh karena itu, pembeli perlu selektif agar tetap mendapatkan barang yang layak pakai dan bernilai ekonomis.