Indoinside – Sepatu bukan lagi sekadar alas kaki untuk melindungi kaki dari debu dan benda tajam. Saat ini, sepatu telah berkembang menjadi kebutuhan gaya hidup, olahraga, hingga penunjang penampilan sehari-hari.
Jenis-jenis sepatu pun semakin banyak, mulai dari sneakers untuk kasual, sepatu lari khusus olahraga, hingga sepatu futsal yang dirancang spesifik untuk bermain di lapangan indoor.
Setiap jenis sepatu umumnya dirancang sesuai fungsi tertentu. Sneakers misalnya, dirancang dengan sol datar yang nyaman untuk aktivitas santai sehari-hari.
Sebaliknya, sepatu lari memiliki desain sol khusus yang mampu menopang dan memberikan kenyamanan ekstra saat berlari. Demikian juga sepatu futsal, yang secara khusus dirancang untuk memberikan grip optimal di permukaan lapangan futsal yang rata dan licin.
Namun, ada kalanya seseorang menggunakan sepatu tidak sesuai fungsi awalnya. Salah satu pertanyaan yang cukup sering muncul adalah apakah sepatu futsal bisa digunakan untuk jogging? Pertanyaan ini menjadi menarik karena banyak orang yang ingin memanfaatkan satu sepatu untuk beberapa aktivitas sekaligus, demi alasan kepraktisan atau hemat biaya.
Meskipun sepatu futsal memiliki kelebihan dalam segi fleksibilitas dan grip pada permukaan rata, tetapi perlu diperhatikan apakah desainnya benar-benar cocok untuk digunakan saat jogging.
Hal ini penting untuk mencegah risiko cedera atau ketidaknyamanan selama berolahraga. Tidak semua sepatu bisa digunakan secara universal untuk aktivitas berbeda.
Nah pada kesempatan kali ini, indoinside akan membahas secara rinci mengenai kelayakan menggunakan sepatu futsal untuk jogging, meliputi aspek desain, kenyamanan, serta dampaknya bagi kaki dan kesehatan secara keseluruhan.
Jawabannya adalah bisa, namun tidak direkomendasikan.
Apa alasannya?
Sepatu futsal sebenarnya bisa digunakan untuk jogging, khususnya pada jarak pendek dan frekuensi yang tidak terlalu sering. Desainnya yang ringan dan fleksibel memang nyaman dipakai sesekali untuk lari santai di permukaan yang datar dan halus.
Namun, penggunaannya untuk jogging secara rutin sangat tidak direkomendasikan karena minimnya bantalan dan dukungan terhadap kaki. Hal ini meningkatkan risiko cedera pada lutut, tumit, serta otot kaki, sehingga sepatu khusus lari tetap menjadi pilihan terbaik demi kesehatan dan kenyamanan jangka panjang.
Sepatu futsal secara khusus didesain untuk menunjang permainan di lapangan indoor yang keras dan datar. Ciri khasnya terletak pada sol datar berbahan karet non-marking dengan alur grip minimalis, memungkinkan pemain melakukan manuver cepat dan perubahan arah secara efektif tanpa meninggalkan bekas di lantai. Selain itu, bagian atas sepatu futsal umumnya dibuat lebih tebal untuk memberikan perlindungan maksimal pada kaki dari benturan saat pertandingan berlangsung.
Sebaliknya, sepatu jogging atau sepatu lari dirancang khusus untuk menahan guncangan besar yang timbul saat kaki menghantam permukaan keras seperti aspal atau jalan berbatu. Sepatu ini memiliki sol dengan alur yang lebih dalam dan kompleks untuk memastikan traksi maksimal, serta bantalan tambahan pada bagian tumit dan lengkung kaki yang mengikuti anatomi alami kaki. Selain itu, bahan yang digunakan cenderung fleksibel dan nyaman, sehingga mampu menunjang kaki dengan baik saat berlari dalam jarak jauh.
Desain Sol:
Sepatu futsal memiliki sol yang relatif tipis dan datar dengan grip tinggi, dirancang khusus untuk lapangan indoor yang halus atau licin. Ini memberikan kontrol bola optimal serta stabilitas saat melakukan gerakan cepat, berbelok, dan berhenti mendadak.
Fleksibilitas dan Material:
Material sepatu futsal umumnya ringan, lentur, dan cukup fleksibel, karena harus mendukung gerakan kaki yang dinamis saat bermain futsal.
Daya Serap Benturan Rendah:
Karena lapangan futsal rata dan halus, sepatu futsal tidak memiliki fitur bantalan (cushioning) yang cukup kuat. Penyerapan guncangan saat kaki menapak biasanya minim.
Sol Khusus dengan Bantalan Tebal:
Sepatu jogging dirancang untuk meredam benturan pada sendi lutut, pergelangan kaki, dan tumit. Solnya tebal, memiliki busa khusus (foam), gel, atau teknologi khusus yang meredam hentakan berulang ketika berlari jarak jauh.
Dukungan Stabilitas Kaki:
Desain sepatu jogging memperhatikan bentuk kaki, gaya berjalan, dan anatomi gerakan berlari untuk mengurangi risiko cedera seperti cedera lutut, nyeri tumit, atau plantar fasciitis.
Ventilasi yang Baik:
Sepatu jogging umumnya dibuat dari material yang bernapas (breathable), memungkinkan kaki tetap nyaman dan mengurangi risiko lecet akibat gesekan.
Minimnya Bantalan dan Dukungan:
Menggunakan sepatu futsal untuk jogging jarak jauh dapat meningkatkan risiko cedera pada persendian lutut, pergelangan kaki, dan tumit, akibat minimnya bantalan yang melindungi kaki dari benturan keras.
Kelelahan Otot Lebih Cepat:
Karena sol tipis, otot kaki bisa cepat lelah. Ini menyebabkan performa jogging tidak optimal, bahkan berisiko menimbulkan cedera otot atau ligamen.
Potensi Cedera Lebih Besar:
Risiko cedera seperti shin splints (nyeri pada tulang kering), plantar fasciitis (radang jaringan di telapak kaki), atau cedera persendian menjadi lebih tinggi akibat ketidaksesuaian desain sepatu dengan kebutuhan olahraga lari.
Meski secara teknis bisa digunakan untuk jogging jarak pendek atau sesekali, sepatu futsal sebaiknya tidak digunakan secara rutin atau intensif untuk aktivitas jogging.
Jika memang kamu ingin menggunakan satu sepatu untuk dua aktivitas sekaligus (futsal dan jogging ringan), maka ikuti saran berikut:
Dengan begitu, kamu tetap bisa menjaga kesehatan kaki dan mencegah risiko cedera jangka panjang. Selain itu, tips ini juga penting agar sepatu futsal kamu tidak cepat rusak.
Berdasarkan analisis di atas, sepatu futsal bisa-bisa saja dipakai untuk jogging atau lari, hanya saja sangat tidak direkomendasikan.
Alasannya karena sepatu futsal di desain khusus untuk permukaan keras dan rata, untuk manuver, dan tidak memiliki bantalan yang cukup untuk kebutuhan lari jarak jauh.
Namun jika kamu terpaksa memakai sepatu futsal untuk keperluan lari, sebaiknya pilihlah porsi lari dengan jarak yang pendek dan tidak digunakan secara terus-menerus setiap hari.
Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat.